Sabtu, 21 Desember 2013

Fatin dia, dia, dia

lirik lagu Fatin Shidqia Lubis – Dia Dia Dia

selalu kupikir bahwa aku tegar
aku tak pernah menyangka kan begini
dan saat engkau tak di sisiku lagi
baru kurasakan arti kehilangan
ingin kubicara, hasrat mengungkapkan
masih pantaskah ku bersamamu
tuk lalui hitam putih hidup ini
saat engkau pergi, tak kau bawa hati
dan tak ada lagi yang tersisa …
dia … dia … dia … tlah mencuri hatiku …
dan saat hari dimana kau tinggalkanku
kupikir semuanya kan baik-baik saja
dan kini baru kusadari semua
dia … dia … dia … tlah mencuri hatiku …
ingin kubicara, hasrat mengungkapkan
masih pantaskah ku bersamamu
tuk lalui hitam putih hidup ini
saat engkau pergi, tak kau bawa hati
dan tak ada lagi yang tersisa …
dia … dia … dia … tlah mencuri hatiku …
ingin kubicara ….
tuk lalui hitam putih hidup ini …
saat engkau pergi, tak kau bawa hati
dan tak ada lagi yang tersisa …
ingin kubicara, hasrat mengungkapkan
masih pantaskah ku bersamamu (bersamamu)
tuk lalui hitam putih hidup ini (hitam putih, hidup ini)
saat engkau pergi, tak kau bawa hati
dan tak ada lagi yang tersisa …
dia … dia … dia … tlah mencuri hatiku …
dia … dia … dia … tlah mencuri ha..tiku …
tlah mencuri ha..ti..ku …
Ooooh… ehmmm

Jumat, 20 Desember 2013

Wanita; dihormati lebih baik

"Menjadi seorang wanita yang dihormati itu adalah lebih baik berbanding menjadi seorang wanita yang sangat diminati oleh kaum Adam"

       Wanita terlahir dengan keelokan rupa, menjadikannya terlihat indah bila dipandang. Wanita adalah hadiah dari Allah untuk kaum Adam, sebagaimana sejarah Hawa yang diciptakan atas permintaan Adam untuk menemaninya dalam Surga. Godaan untuk kaum Adam meliputi "Harta, tahta, dan wanita" Nahloh. wanita masuk kategori kan? >>> mari kita bahas

       Wanita itu lebih memainkan perasaannya dibanding logika. Jadi tidak heran ketika ia dipuji dan disanjung ia menjadi sangat bahagia dan bahkan makin menjadi-jadi, seperti semakin merawat diri, berdandan cantik, bahkan berpakaian minim untuk lebih menarik perhatian. Nahh.. apalagi kalau yang memuji itu orang yang juga dikaguminya.. bisa kesemsem berhari2 tuh.. #upss.. Padahal kalo dipikir-pikir pujiannya itu sering lebay, alay sengaja dilebih-lebihkan untuk membuat wanita GeEr, dan karena ada maunya aja.. (iya iya, bisa jadi bisa jadi). Seringkan dengar kata-kata motivator tentang wanita "Masuklah dalam perasaannya, maka kamu akan memilikinya" juga seperti salah satu liric lagunya Ari Lasso "sentuhlah dia tepat di hatinya, maka dia kan menjadi milikmu selamanya" Nahloh.. ketahuan kan, wanita mudah ditaklukkan lewat perasaannya? so, wanita-wanita calon penghuni surga, tidak usah semakin menjadi-jadi karena pujian laki-laki, khawatir menjadikan mudharat bagi dirimu sendiri (kayak senjata makan tuan gitu :) :).
        Seringkali kita melihat di pusat keramaian ada wanita yang sangat cantik atau wanita yang berpakaian aduhai, ia menjadi pusat perhatian kaum adam, disiul-siuli, dimain-maini mata (awas kelilipan mas! hehe) kebanyakan makin digituin sih makin senang padahal itu bentuk pelecehan loh.. gak percaya? kata tempat terapi psikologi Rifka Annisa, main mata atau siulan itu ekspresi "genit" yang mengarah ke tujuan tertentu, ekspresi itu terjadi karena ada stimulus. Ya stimulusnya apalagi kalo bukan melihat sosok wanita yang aduhai sehingga muncul keinginan untuk menggoda. Keadaan tersebut tentu berjalan terbalik dengan ketika melihat wanita berpakaian jilbab tertutup yang meliputi 3T: Tidak ketat, Tidak transparan/tipis, Tidak menyerupai laki-laki. Pokoknya syar'i deh.. *Ukhti Sholihah* coba kita perhatikan, ada yang 'jelalatan' ga lihat dia? paling dilihatin aja, abis itu gak macem-macem lagi, hal tersebut mengisyaratkan ia lebih terhormat karena lebih terjaga dari pandangan maupun jangkauan lawan jenis. Hukum Islam sangat memuliakan wanita. Pilihannya, wanita ingin memuliakan dirinya atau tidak?

So, jadilah wanita yang lebih dihormati daripada wanita yang lebih diminati. (kalo diminati jadi istri dambaan itu Alhamdulillah, tapi kalo diminati untuk sekedar tidak diserusin, semoga dijauhkan)

Djogja, 20 Desember 2013