Aku menari dengan sayap patah
Tertawa tanpa sua
Menatapmu berucap dengan kerutnya dahi
Jika dusta adalah pilihanmu
Maka menangis adalah pilihanku
Aku sendiri dengan angan kita
Berjalan, mengitari, mencari arti tulusmu
Nihil, tak aku temukan
Hingga kau suguhkan "racun" untukku tenggak
Aku memilih berlari dari angan apapun tentangmu,
tentang jalan di depan kita
Karena sesungguhnya
aku tak pernah sanggup
Jika Cintaku, terluka, terjebak dalam sudut segitiga
Tertawa tanpa sua
Menatapmu berucap dengan kerutnya dahi
Jika dusta adalah pilihanmu
Maka menangis adalah pilihanku
Aku sendiri dengan angan kita
Berjalan, mengitari, mencari arti tulusmu
Nihil, tak aku temukan
Hingga kau suguhkan "racun" untukku tenggak
Aku memilih berlari dari angan apapun tentangmu,
tentang jalan di depan kita
Karena sesungguhnya
aku tak pernah sanggup
Jika Cintaku, terluka, terjebak dalam sudut segitiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar